Translate

Nakoula Basseley,Sutradara "Innocent of Muslims" muncul di pengadilan


CALIFORNIA- Sutradara sekaligus produser film anti-Islam Innocent of Muslims, Nakoula Basseley, muncul di pengadilan didampingi oleh pengacaranya. Saat ini, nama Nakoula sudah berubah menjadi Mark Basseley Youssef. Menurut dokumen dari Pengadilan Tinggi Orange County, Nakoula mengubah namanya pada 2002 secara legal menjadi Mark Basseley Youssef. Alasan pengubahan nama itu didasarkan karena nama "Nakoula" dinilai sangat feminis. Sutradara film anti-Islam itu yakin, nama "Nakoula" akan mendatangkan masalah. Pengadilan memutuskan untuk memanggil Nakoula dengan nama Youssef. Pria berusia 55 tahun itu saat ini menjalani proses penyelidikan atas kasus penipuan yang dilakukannya pada 2010 lalu. Hakim Suzzane Segal juga memerintahkan Nakoula agar tetap ditahan tanpa ikatan, sampai hakim lain memtuskan untuk mengadakan pengadilan selanjutnya. Penahanan atas Nakoula juga bukan didasarkan karena penyebaran film anti-Islam, melainkan karena kasus penipuan. "Saat ini, pengadilan masih sulit mempercayai ucapan-ucapan terdakwa," ujar Segal, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (29/9/2012). Nakoula pun dihadapkan oleh tuduhan baru, namun pria itu tampaknya hanya akan mendapat hukuman penjara maksimal dua tahun bila dinyatakan bersalah. Salah satu tuduhan itu adalah penggunaan nama palsu. Usai film Innocent of Muslims muncul, ada tiga nama yang berkaitan dengan Nakoula. Pertama adalah Sam Bacile, yang muncul di Wall Street Journal dan mengaku sebagai sutradara film. Kedua adalah Nakoula Basseley Nakoula yang mengaku sebagi pemilik pom bensin. Nama Nakoula juga tercatat sebagai nama salah seorang terdakwa kasus narkoba. Namun Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan bukti bahwa, kedua nama itu digunakan dalam kasus film Innocent of Muslims. Pada awalnya, Nakoula mendeskripsikan dirinya sebagai seorang penulis naskah dan pengurus logistik dalam shooting Innocent of Muslims. Namun ketika FBI melacak nomor ponsel Bacile, mereka justru menemukan nama Nakoula. Pengadilan dari sutradara film anti-Islam itu dilakukan secara tertutup. Media pun tidak diperkenankan untuk memasuki ruang sidang tersebut. @sumber

ASUHAN KEPERAWATAN DHF



1. Pengertian
DHF (Dengue Haemoragic fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina). (Christantie Effendy, 1995).
2. Etiologi
Virus dengue tergolong dalam famili/suku/grup flaviviridae dan dikenal ada 4 serotipe. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke-III, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953 – 1954.
Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitif terhadap inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksikolat, stabil pada suhu 700 C. Dengue merupakan serotype yang paling banyak beredar.
3. Patofisiologi
Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler.
Hal pertama yang terjadi stelah virus masuk ke dalam tubuh adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali) dan pembesaran limpa (Splenomegali).
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (syok). Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20 %) menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler dibuktikan dengan ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum, pleura, dan pericard yang pada otopsi ternyata melebihi cairan yang diberikan melalui infus. Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma telah teratasi, sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung, sebaliknya jika tidak mendapatkan cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan.
Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik. Gangguan hemostasis pada DHF menyangkut 3 faktor yaitu : perubahan vaskuler, trombositopenia dan gangguan koagulasi.
Pada otopsi penderita DHF, ditemukan tanda-tanda perdarahan hampir di seluruh tubuh, seperti di kulit, paru, saluran pencernaan dan jaringan adrenal.
4. Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang timbul bervariasi berdasarkan derajat DHF dengan masa inkubasi anatara 13 – 15 hari, tetapi rata-rata 5 – 8 hari. Gejala klinik timbul secara mendadak berupa suhu tinggi, nyeri pada otot dan tulang, mual, kadang-kadang muntah dan batuk ringan. Sakit kepala dapat menyeluruh atau berpusat pada daerah supra orbital dan retroorbital. Nyeri di bagian otot terutama dirasakan bila otot perut ditekan. Sekitar mata mungkin ditemukan pembengkakan, lakrimasi, fotofobia, otot-otot sekitar mata terasa pegal.
Eksantem yang klasik ditemukan dalam 2 fase, mula-mula pada awal demam (6 – 12 jam sebelum suhu naik pertama kali), terlihat jelas di muka dan dada yang berlangsung selama beberapa jam dan biasanya tidak diperhatikan oleh pasien.
Ruam berikutnya mulai antara hari 3 – 6, mula – mula berbentuk makula besar yang kemudian bersatu mencuat kembali, serta kemudian timbul bercak-bercak petekia. Pada dasarnya hal ini terlihat pada lengan dan kaki, kemudian menjalar ke seluruh tubuh.
Pada saat suhu turun ke normal, ruam ini berkurang dan cepat menghilang, bekas bekasnya kadang terasa gatal. Nadi pasien mula-mula cepat dan menjadi normal atau lebih lambat pada hari ke-4 dan ke-5. Bradikardi dapat menetap untuk beberapa hari dalam masa penyembuhan.
Gejala perdarahan mulai pada hari ke-3 atau ke-5 berupa petekia, purpura, ekimosis, hematemesis, epistaksis. Juga kadang terjadi syok yang biasanya dijumpai pada saat demam telah menurun antara hari ke-3 dan ke-7 dengan tanda : anak menjadi makin lemah, ujung jari, telinga, hidung teraba dingin dan lembab, denyut nadi terasa cepat, kecil dan tekanan darah menurun dengan tekanan sistolik 80 mmHg atau kurang.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
Terjadi trombositopenia (100.000/ml atau kurang) dan hemokonsentrasi yang dapat
dilihat dan meningginya nilai hematokrit sebanyak 20 % atau lebih dibandingkan nila hematokrit pada masa konvalesen.

MAKALAH KEPERAWATAN HISTREKTOMI


MAKALAH KEPERAWATAN HISTREKTOMI

A.    Latar Belakang

Istilah histerektomi berasal dan bahasa latin histera yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi yang berarti memotong. Jadi, histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan  mengangkat  rahim  yang  dilakukan  oleh  ahli  kandungan.  Histerektomi adalah tindakan pengangkatan uterus yang merupakan operasi ginekologi mayor paling sering dilakukan setelah  seksio sesaria. Histerektomi  merupakan pengobatan definitif untuk gangguan perdarahan  uterus  dan memiliki tingkat kepuasan yang paling tinggi dibandingkan berbagai bentuk  pengobatan lainnya. Histerektomi  merupakan tindakan operasi  yang  aman  dengan  kerusakan  organ  visceral  berkisar  0,5-2%  dan  tingkat kematian sebesar 0,5-2% per 1000. Histerekomi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dari operasi yang semula memerlukan  irisan abdomen yang besar dan penyembuhan  yang  lama  seperti  histrektomi  abdominal  total  dan  subtotal  menjadi prosedur        dengan risiko invasive yang minimal seperti histerektomi vaginal, laparoscopically assisted vaginal hysterectomy dan histerektomi laparoskopik.
Tindakan histerektomi dilakukan sebanyak 6,1-8,6 tindakan per 1000 wanita di seluruh dunia dan sekitar 75% telah dilakukan pada wanita usia 20-40 tahun. Pada usia 60 tahun 30% wanita amerika telah menjalani operasi ini dan hampir 90% disebabakan kelainan yang bersifat jinak terutama fibroid.
Indikasi paling sering dilakukannya histerektomi adalah mioma uteri atau fibroid yang merupakan penyebab utama menoragia. Indikasi lainnya adalah perdarahan uterus disfungsional,  prolaps uteri, endometriosis, keganasan pada serviks, endometrium dan ovaarium.  Histerektomi  juga  berkaitan  dengan  kasus  obsetri  seperti  perdarahan  post partum yang masif karena  atonia uteri atau rupture uteri, endometritis septic  dengan pyometra  dainverse uteri  dengan  komplikasi.  Histerektomi  juga  dilakukan sebagai manajemen pada kehamilan ektopik yang berimplantasi pada serviks dan pada penyakit tropoblastik gestasional yang tidak respon kemoterapi. (Levebvre, et,al, 2002).

B.     Definisi
Istilah histerektomi berasal dan bahasa latin histera yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi yang berarti memotong. Jadi, histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahim yang dilakukan oleh ahli kandungan. (Imam Rasjidi).
Histerektomi  adalaoperasi pengangkatakandungan (rahim  dan uterus) pada seorang wanita, sehingga setelah menjalani operasi ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak. Histerektomi biasanya disarankan oleh dokter untuk dilakukan karena berbagai alasan. Alasan utama dilakukannya histerektomi adalah kanker mulut rahim atau kanker rahim.

C.    Ethiologi
Adanya  mioma  uteri  atau fibroid  yang  merupakan  tumor  jinak  pada  rahim. Histerektomi  perlu  dilakukan  karena  tumor  ini  dapat  menyebabkan  perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, dan tekanan pada kandung kemih.
Endometriosis, suatu kelainan yang disebabkan dinding rahim bagian dalam yang seharusnya tumbuh di rahim saja, juga ikut tumbuh di indung telur, tuba fallopii, atau bagian tubuh lainnya. Hal ini bisa membahayakan bagi ibu. Oleh karena itu, biasanya dianjurkan untuk melakukan histerektomi oleh dokter.

D.    Jenis-jenis Histerektomi
Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, rahim diangkat, tetapi mulut rahim (serviks) tetap dibiarkan. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear (pemeriksaan leher rahim) secara rutin.
Histerektomi total. Pada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat secara keseluruhannya.
Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral. Histerektomi ini mengangkat uterus, mulut   rahim,  kedua  tuba  fallopii,  dan  kedua  ovarium.  Pengangkatan  ovarium menyebabkan keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda.
  Histerektomi radikal. Histerektomi ini mengangkat bagian atas vagina, jaringan, dan kelenjar  limfe disekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan  nyawa penderita.

Histerektomi dapat dilakukan melalui 3 macam cara, yaitu abdominal, vaginal dan
     laparoskopik. Pilihan ini bergantung pada jenis histerektomi yang akan dilakukan, jenis penyakit  yang mendasari, dan berbagai pertimbangan lainnya. Histerektomi abdominal biasanya  dilakukan  pada  keganasan ginekologi,  sedangkan  kelainan pelvis  yanlain seperti  endometriosis atau adhesi atau jika uterus  membesar, histerektomi abdominal teta merupakan  pilihan  jika  uterus  tidak  dapat  dikeluarkan  dengan  metode  lain. Histerektomi  vaginal awalnya hanya dilakukan untuk prolaps uteri tetapi saat ini juga dikerjakan  pad kelainan  menstruasi  dengan  ukuran  uterus  yang  relative  normal. Histerektomi                                  vagina memiliki  resiko  invasive  yang  lebih  rendah  dibandingkan histerektomi  abdominal.  Pad histerektomi  laparoskopik,  ada  bagian  operasi  yang dilakukan secara laparoskopi. (Garry, 1998).
E.     Komplikasi
aHemoragik
Keadaan hilangnya cairan dari pembuluh darah yang biasanya terjadi dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Keadaan ini di klasifikasikan dalam sejumlah cara yaitu,  berdasarkan tipe pembuludarah arterial,  venus  atakapiler,  berdasarkan waktu sejak dilakukan pembedahan atau terjadi cidera primer, dalam waktu 24 jam ketika  tekanan  darah  naik reaksioner,  sekitar  7-10 hari sesudah kejadian dengan disertai sepsis sekunder, perdarahan bisa internal dan eksternal.
b. Thrombosis vena
Komplikasi histerektomi radikal yang lebih jarang terjadi tetapi membahayakan jiwa adalah thrombosis vena dalam dengan emboli paru-paru, insiden emboli paru-paru mungkin dapat dikurangi dengan penggunaan ambulasi dini, bersama-sama dengan heparin  subkutan  profilaksis  dosis  rendah  pada  saat  pembedahan  dan  sebelum mobilisasi sesudah pembedahan yang memadai :

1)      Infeksi
Infeksi oleh karena adanya mikroorganisme pathogen, antitoksinnya didalam darah atau jaringan lain membentuk pus.
2)      Pembentukan fistula
Saluran abnormal yang menghubungkan 2 organ atau menghubungkan 1 organ dengan  bagian  luar.  Komliksi  yang  paling  bahaya  dari  histerektomi  radikal adalah fistula  atau striktura ureter. Keadaan ini sekarang telah jarang terjadi,
karena  ahli  bedah  menghindari  pelepasan  ureter  yang  luas  dari  peritoneum parietal,    yang   dul biasa   dilakukan Drainase   penyedota pad ruang retroperioneal  juga  digunakan  secara  umum  yang  membantu  meminimalkan infeksi.




JADWAL BOLA