Translate

Tutorial flashing galaxy young S5360

download samsung_USB drive 
download odin
download firmwarenya disini


Perhatian!!!

Jika terjadi kerusakan akibat flashing / upgrade  yang Anda lakukan sesuai dengan tutorial ini

adalah di luar tanggung jawab Antifucksyn.blog

Resiko ditanggung masing-masing....!!!!

..
1. Pastikan baterai smartphone telah di charge PENUH atau minimal 90%
2. Matikan smartphone Galaxy Y (sampai benar-benar off — layar berwarna hitam — bukan warna abu-abu).
3. Tekan tombol Volume DownHome Button, dan Power Button secara bersamaan.
>> terus tekan sampai muncul gambar seperti ini:
>> Tekan tombol Volume Up, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini,
4. Hubungkan smartphone Galaxy Y ke Komputer melalui kabel data USB.
5. Jalankan aplikasi Odin3 v1.85.exe
>> Pastikan smartphone Galaxy Y Anda Added!!! Seperti pada gambar di atas – yang dilingkari. Untuk port COM 4  bisa saja berbeda, punya Anda COM 3COM 5, atau yang lainnya. Yang pasti terblok warna kuning seperti itu.
6. Klik tombol PIT dan cari file totoro_0623.pit lalu Open.
7. Uncheck Re-Partition (Pilihan yang paling aman untuk downgrade atau upgrade firmware),
8. Masukkan file-file firmware-nya:
BOOTLOADER: DefaultCalDataWithBoot_S5360XXXXX_REV05.tar.md5
PDA : PDA_S5360XXXXX_REV05.tar.md5
PHONE : MODEM_S5360XXXXX_REV05.tar.md5
CSC : GT-S5360-MULTI-CSC-OXXXXX.tar.md5
9. Klik tombol Start.
10. Tunggu proses flashing sampai selesai, yaitu sampai muncul tulisan PASS! (Biasanya memakan waktu tidak lebih dari 1 menit).
11. Close aplikasi Odin3 dan lepaskan kabel data Galaxy Y dari komputer.
..

~ Selesai ~

..
Jika smartphone Galaxy Y Anda bootlooping (nge restart terus dan cuma muncul Logo Samsung – tidak masuk2 ke Tampilan Utama), silahkan di wipe data / factory reset ! Caranya:
1. Masuk ke Recovery Mode, yaitu dengan menekan tombol Volume UpPower Button dan Home Button secara bersamaan.
>> terus tekan sampai muncul gambar seperti ini:
>> Ada pilihan,
  • reboot system now
  • apply update from sdcard
  • wipe data/factory reset
  • wipe cache partition
>> Tombol yang digunakan,
  • Volume Down = untuk menggerakkan ke bawah.
  • Volume Up = untuk menggerakkan ke atas.
  • Home Button = untuk memilih menu (OK).
  • Back Key = untuk kembali.
2. Pilih menu wipe data/factory reset, dengan cara menekan tombol Volume Down, kemudian tekan Home Button. Kemudian pilih Yes — delete all …
3. Terakhir pilih menu reboot system now .

Management Keperawatan untuk Perawatan Luka


NURSING MANAGEMENT
Dressing/Pembalutan
Tujuan :
1.      memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka
2.      absorbsi drainase
3.      menekan dan imobilisasi luka
4.      mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
5.      mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6.      meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7.      memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien

ALAT DAN BAHAN BALUTAN UNTUK PERAWATAN LUKA
Bahan untuk Membersihkan Luka :
a.       Alkohol 70%
b.      Aqueous and tincture of chlorhexidine gluconate (Hibitane)
c.       Aqueous and tincture of benzalkonium chloride (Zephiran Cloride)
d.      Hydrogen Peroxide
e.       Natrium Cloride 0.9%
Bahan untuk Menutup Luka :
a.       Verband dengan berbagai ukuran
Bahan untuk mempertahankan balutan
a.       Adhesive tapes
b.      Bandages and binders

KOMPLIKASI DARI LUKA
a.       Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.

b.      Infeksi (Wounds Sepsis)
Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri.
Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
1)      Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan
2)      Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).
3)      Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.
c.       Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence adalah rusaknya luka bedah Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka.
d.      Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Keloid ini biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1.      Usia
Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan jaringan

2.      Infeks
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
3.      Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
4.      Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
5.      Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).
6.      Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
7.      Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
8.      Pengobatan
a.       Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera
b.      Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
c.       Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

Proses penyembuhan luka


PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Tubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan “proses peradangan”, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama: bengkak (swelling), kemerahan (redness), panas (heat), Nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired function). Proses penyembuhannya mencakup beberapa fase :
1.      Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi sebagai hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan juga mengeluarkan “substansi vasokonstriksi” yang mengakibatkan pembuluh darah kapiler vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini berlangsung 5-10 menit dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibat stimulasi saraf sensoris (Local sensory nerve endding), local reflex action dan adanya substansi vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin). Histamin juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis.
Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan : eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-4.
2.      Fase Proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Sesudah terjadi luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans) yang berperan dalam membangun (rekontruksi) jaringan baru. Fungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan baru (connective tissue matrix) dan dengan dikeluarkannya substrat oleh fibroblas, memberikan pertanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan “granulasi”.
Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai growth faktor yang dibentuk oleh makrofag dan platelet.
3.      Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.
Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.

Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. Meskipun proses penyembuhanluka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, diserta penyakit sistemik (diabetes mielitus).

JADWAL BOLA