Strategi Pelaksanaan (Prilaku Kekerasan I)
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien/keluarga
Data subjective:
· Ibu
klien mengatakan anaknya sering marah marah apabila keinginanya tidak
terpenuhi misalnya pada saat meminta uang dan tidak di beri
· Ibu
klien mengatakan anaknya jika sedang marah memecahkan kaca dan
membanting barang barang rumah tangga, bahkan pernah mencoba mencelakai
ibunya dengan mendorong dengan tangan.
· Klien
mengatakan alas an marah marah karena merasa tidak adil karena jika
kakaknya minta uang di beri sedangkan dirinya tidak di beri Padahal
jumlah uangnya lebih sedikit.
· Ibu
klien mengatakan anaknya pernah menderita sakit tapi tidak tau nama
penyakitnya sejak kecil dan sudah berobat di spesialis neurologi.
· Ibu klien mengatakan sering bertengkar dengan suaminya saat masih hidup.
Data objective:
· Ibu klien tampak sedih saat menceritakan kepada perawat
· Klien tampak bercerita kepada perawat tentang dirinya
· Klien tampak gigi menggerutu saat menceritakan alasan dirinya marah
· Klien tampak menyela pembicaraan ibu saat dilakukan wawancara.
2. Masalah/diagnose keperawatan
Resiko perilaku mencederai diri
3. Tujuan khusus
· Mebina hubungan saling percaya
· mengidentifikasi penyebab perasaan marah
· Tanda dan gejala yang dirasakan pada saat marah
· Perilaku kekerasan yang di lakukan klien dan akibatnya
· Cara mengontrol marah secara fisik 1
4. Tindakan keperawatan
· Mebina hubungan saling percaya
· mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala perasaan marah
· Perilaku kekerasan yang di lakukan klien dan akibatnya
· Cara mengontrol marah secara fisik 1
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Fase orientasi
Assalamualaikum
wr.wb. selamat pagi mas ..perkenalkan nama saya suster Niken Yuniar
dari STIkes Binawan Jakarta, yang sedang praktek di kelurahan cipinang
melayu ini selama 2 bulan. mas bisa panggil saya suster niken. Benar Ini
dengan mas K?mas senang di panggil apa? Bagaimana perasaan mas K saat
ini? Masih ada perasaan kesal atau marah? Bagaimana kalau kita bercakap cakap sebentar agar mas k dapat mengungkapkan perasaan mas K pada saya, Bagaimana jika kita berbincang bincangnya di ruangan ini saja kurang lebih 30 menit saja..
2. Fase kerja
Baik lah mas saya akan menanyakan Ibu
mas K mengatakan mas k sering marah marah padanya? Apa penyebabnya mas K
marah? Apakah mas K merasa kesal dan dada berdebar debar?setelah itu
apa yang bapak lakukan? Apa kerugian bagi keluarga dan benda benda di
rumah atas perilaku yang bapak lakukan? Menurut bapak adakah cara lain
yang lebih baik?maukah bapak melakukan cara mengontrol marah yang baik
tanpa menimbulkan kerugian, ada beberapa cara mengontrol marah mas K,
salah satunya adalah dengan cara fisik. Jadi dengan cara fisik
disalurkan rasa marah.
Begini
mas K, kalau tanda tanda perasaan marah sudah mas K rasakan, maka mas k
duduk lalu tarik napas dari hidung, bagus, lalu tahan sebentar
kemudiankeluarkan dengan cara meniupkan perlahan lahan seperti
mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, tahan sebentar
dan tiupkan melalui mulut. Nah lakukan 3 kali, bagus sekali mas K sudah
melakukan dengan baik. Bagaimanan perasaanya mas K? nah sebaiknya
latihan ini dilakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu waktu perasaan
marah ini muncul mas K sudah biasa melakukanya.
3. fase terminasi
Bagaimana perasaan mas K setelah kita berbincang bincang dan latihan mengenai
cara mengontrol marah. Apakah mas K masih ingat apa penyebab marah? Iya
betul sekali mas K jawabanya dan bagaimana cara mengontrol marah secara
fisik, iya benar sekali mas K, kalau tanda tanda marah muncul maka
dilakukan latihan napas dalamnya ya mas K. berapa kali mas
K akan melakukan latihan napas dalam satu hari? Bagaimana kalu kita
buat jadwalnya? Baik mas saya rasa cukup 30 menit saya berbincang
bincangnya. Hari rabu saya akan datang kembali untuk membicarakan/
mendiskusikan tentang bagaimana cara mengontrol marah atau emosi .
baiklah mas K saya pamit pulang dulu.
No comments :
Post a Comment
Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!