Translate

workshop advances in cancer

Workshop “Advances in Cancer Diagnostic & Integrated Treatment” RS Kanker Dharmais

Penyakit Kanker merupakan penyakit yang kompleks dan penanggulangannya harus dilaksanakan secara komprehensif mulai dari saat gejala ditemukan, diagnosisi ditegakkan, pengobatan, pemantauan pasca pengobatan, sampai dengan fase perawatan paliatif.
Oleh karena itu, RSKD akan melaksanakan workshop penatalaksanaan kanker secara terpadu dan berkesinambungan, sehingga informasi perkembangan deteksi dini kanker, peralatan diagnostic dan penatalaksanaan terbaru penyakit kanker dapat sampai kepada sejawat dokter di lini terdepan (dokter puskesmas, dokter perusahaan dan dokter keluarga).
Waktu:
Angkatan I : February 2012
Angkatan II : Mei 2012
Angkatan III : September 2012
Angkatan IV : Desember 2012

Sasaran Workshop:
- Dokter Spesialis
- Dokter Umum (Puskesmas, Keluarga dan Perusahaan)

Pembicara:
Para Pakar Onkologi RS Kanker Dharmais.

bagi kawan-kawan yg berminat silahkan kunjungi depkes.go.id

askep DHF


ASUHAN KEPERAWATAN DHF
1. Pengertian
DHF (Dengue Haemoragic fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina). (Christantie Effendy, 1995).
2. Etiologi
Virus dengue tergolong dalam famili/suku/grup flaviviridae dan dikenal ada 4 serotipe. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke-III, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953 – 1954.
Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitif terhadap inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksikolat, stabil pada suhu 700 C. Dengue merupakan serotype yang paling banyak beredar.
3. Patofisiologi

Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler.
Hal pertama yang terjadi stelah virus masuk ke dalam tubuh adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali) dan pembesaran limpa (Splenomegali).
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (syok). Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20 %) menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler dibuktikan dengan ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum, pleura, dan pericard yang pada otopsi ternyata melebihi cairan yang diberikan melalui infus. Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma telah teratasi, sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung, sebaliknya jika tidak mendapatkan cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan.
Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik. Gangguan hemostasis pada DHF menyangkut 3 faktor yaitu : perubahan vaskuler, trombositopenia dan gangguan koagulasi.
Pada otopsi penderita DHF, ditemukan tanda-tanda perdarahan hampir di seluruh tubuh, seperti di kulit, paru, saluran pencernaan dan jaringan adrenal.

4. Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang timbul bervariasi berdasarkan derajat DHF dengan masa inkubasi anatara 13 – 15 hari, tetapi rata-rata 5 – 8 hari. Gejala klinik timbul secara mendadak berupa suhu tinggi, nyeri pada otot dan tulang, mual, kadang-kadang muntah dan batuk ringan. Sakit kepala dapat menyeluruh atau berpusat pada daerah supra orbital dan retroorbital. Nyeri di bagian otot terutama dirasakan bila otot perut ditekan. Sekitar mata mungkin ditemukan pembengkakan, lakrimasi, fotofobia, otot-otot sekitar mata terasa pegal.
Eksantem yang klasik ditemukan dalam 2 fase, mula-mula pada awal demam (6 – 12 jam sebelum suhu naik pertama kali), terlihat jelas di muka dan dada yang berlangsung selama beberapa jam dan biasanya tidak diperhatikan oleh pasien.
Ruam berikutnya mulai antara hari 3 – 6, mula – mula berbentuk makula besar yang kemudian bersatu mencuat kembali, serta kemudian timbul bercak-bercak petekia. Pada dasarnya hal ini terlihat pada lengan dan kaki, kemudian menjalar ke seluruh tubuh.
Pada saat suhu turun ke normal, ruam ini berkurang dan cepat menghilang, bekas bekasnya kadang terasa gatal. Nadi pasien mula-mula cepat dan menjadi normal atau lebih lambat pada hari ke-4 dan ke-5. Bradikardi dapat menetap untuk beberapa hari dalam masa penyembuhan.
Gejala perdarahan mulai pada hari ke-3 atau ke-5 berupa petekia, purpura, ekimosis, hematemesis, epistaksis. Juga kadang terjadi syok yang biasanya dijumpai pada saat demam telah menurun antara hari ke-3 dan ke-7 dengan tanda : anak menjadi makin lemah, ujung jari, telinga, hidung teraba dingin dan lembab, denyut nadi terasa cepat, kecil dan tekanan darah menurun dengan tekanan sistolik 80 mmHg atau kurang.

7. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
Terjadi trombositopenia (100.000/ml atau kurang) dan hemokonsentrasi yang dapat
dilihat dan meningginya nilai hematokrit sebanyak 20 % atau lebih dibandingkan nila hematokrit pada masa konvalesen.
Pada pasien dengan 2 atau 3 patokan klinis disertai adanya trombositopenia dan hemokonsentrasi tersebut sudah cukup untuk klinis membuat diagnosis DHF dengan tepat.
Juga dijumpai leukopenia yang akan terlihat pada hari ke-2 atau ke-3 dan titik terendah pada saat peningkatan suhu kedua kalinya leukopenia timbul karena berkurangnyam limfosit pada saat peningkatan suhu pertama kali.

Doenges, Marilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa
Keperawatan, EGC ; Jakarta.
Penyebab DHF
Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty )
Patofisiologi DHF
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Pertama-tama yang terjadi adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali) dan pembesaran limpa (Splenomegali).
Kemudian virus akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler.
Perembesan plasma ke ruang ekstra seluler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (syok). Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20 %) menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena.
Terjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat , terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
Tanda dan Gejala DHF
Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :
-          Meningkatnya suhu tubuh
-          Nyeri pada otot seluruh tubuh
-          Nyeri kepala menyeluruh atau berpusat pada supra orbita, retroorbita
-          Suara serak
-          Batuk
-          Epistaksis
-          Disuria
-          Nafsu makan menurun
-          Muntah
-          Ptekie
-          Ekimosis
-          Perdarahan gusi
-          Muntah darah
-          Hematuria masif
-          Melena
Diagnosis DHF
Patokan WHO (1986) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai berikut :
1) Demam akut, yang tetap tinggi selama 2 – 7 hari kemudian turun secara lisis demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, lemah, nyeri.
2) Manifestasi perdarahan :
1) Uji tourniquet positif
2) Petekia, purpura, ekimosis
3) Epistaksis, perdarahan gusi
4) Hematemesis, melena.
3) Pembesaran hati yang nyeri tekan, tanpa ikterus.
Askep DHF
Penatalaksanaan
Medik
A.    DHF tanpa Renjatan
-          Beri minum banyak ( 1 ½ – 2 Liter / hari )
-          Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres
-          Jika kejang maka dapat diberi luminal  ( antionvulsan ) untuk anak <1th dosis 50 mg Im dan untuk anak >1th 75 mg Im. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri lagi luminal dengan dosis 3mg / kb BB ( anak <1th dan pada anak >1th diberikan 5 mg/ kg BB.
-          Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat
B.     DHF dengan Renjatan
-          Pasang infus RL
-          Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20 – 30 ml/ kg BB )
-          Tranfusi jika Hb dan Ht turun
Keperawatan
  1. Pengawasan tanda – tanda vital secara kontinue tiap jam
-          Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
-          Observasi intik output
-          Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3   jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½ liter – 2 liter per hari, beri kompres
-          Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
-          Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2 pengawasan tanda – tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
1. Resiko Perdarahan
-          Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan melena
-          Catat banyak, warna dari perdarahan
-          Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus Gastro Intestinal
2. Peningkatan suhu tubuh
-          Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik
-          Beri minum banyak
-          Berikan kompres

Playback (2012) HDRip 650mb

[GENRE]: Horror | Thriller
[FORMAT]: Matroska
[FILE SIZE]: 648 MiB
[NO OF CDs] : 1
[RESOLUTION] : 280*720
[ASPECT RATIO] : 16:9
[FRAME RATE] : 23.976 fps
[LANGUAGE ] : English, indonesia
[SUBTITLES] : none atm
[ORIGINAL RUNTIME] : 01:38:00
[RELEASE RUNTIME] : 01:38:00
[SOURCE] : SiC, 720p HD VODRip

File: PlBck.2011.HDRip_.mkv
Size: 680196212 bytes (648.69 MiB), duration: 01:38:34, avg.bitrate: 920 kb/s
Audio: aac, 48000 Hz, stereo
Video: h264, yuv420p, 1280x720, 23.98 fps(r) (eng)




story :


When a group of high school students dig into their town's infamous past they unwittingly unlock an Evil that corrupts and destroys them. Possessing its victims through video playback and using them for malevolent purposes, it closes in on one specific soul, threatening to expose the town's deepest, darkest secret






download via :
MF     [part1][part2][part3][part4]_subtitle indonesia
fserve [part1][part2][part3][part4]
JF      [part1][part2][part3][part4]
Tbb    [part1][part2][part3][part4]



The Amazing Spider-Man

Columbia Pictures telah memperbarui situs resmi nya untuk film The Amazing Spider-Man yang akan realist pada bulan july mendatang  dengan wallpaper baru, avatar dan lembaran karakter untuk Ben & Mei Parker (Martin Sheen &Sally Field) dan Richard & Mary Parker (Campbell Scott & Embeth Davidtz). Anda dapat mendownload dan melihat mereka semua di The Amazing Spiderman oficial site.

The 
 Amazing Spider-Man mengisahkan seorang Peter Parker (Andrew Garfield), seorang siswa  perguruan tinggi yang terbuang ditinggalkan oleh orang tuanya saat masih kecil, dan dia  dibesarkan oleh pamannya Ben(Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field). Seperti kebanyakan remaja, Petrus mencoba untuk mencari tahu siapa dia dan bagaimana dia harus menjadi orang seperti sekarang ini. Petrus juga menemukan cinta pertamanya dan dia pun jatuh cinta  pada pandangan pertama  sekolahnya , Gwen Stacy (Emma Stone), dan bersama-sama, mereka berjuang dengan kasih sayang, komitmen, dan rahasia. Saat Petrus menemukan sebuah koper misterius milik ayahnya, ia mulai mencari  keterangan untuk memahami mengapa orang tuanya menghilang -kemudian dia membawa koper itu langsung ke Oscorp dan lab Dr Curt Connors (Rhys Ifans), mantan mitra ayahnya. Sebagai Spider-Man ini sangat berlawanan dengan Connors 'alter-ego, Lizard...







commingsoon 03 july 2012

The Three Musketeers (2011)


sebuah film yang sangat menarik yang wajib di tonton The Three Musketeers 
dengan Quality : BBRip {700MB}
durasion film : 01:50;39


Para pemarah muda D'Artagnan bersama dengan tiga mantan legendaris tapi sekarang di atas Musketeers nasib mereka harus bersatu dan mengalahkan seorang agen ganda yang indah dan majikan jahat nya dari perebutan  tahta Prancis dan melanda  perang Eropa.


download via : 


MF [part001][part002][part003][part004]
jumbo file [part1][part2][part3][part4]
uploadstation [part1][part2][part3][part4]
subtitle : subtitle indonesia
open file with hjsplit




proposal penelitian



HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN GASTRITIS PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT

WISMARINI PRINGSEWU PADA TAHUN 2009

Oleh :
OKTAVIA PURWANINGSIH
NIM. 07083


MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI
STIKes MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PRODI D.III KEPERAWATAN
2009





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang





Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar banyak orang mengeluh rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, misalnya pada perut selalu penuh, mual, perasaan panas, rasa pedih sebelum dan sesudah makan. Salah satu penelitin yang mempelajari kemungkinan kelainan dalam jalan makan yang dihubungkan dengan keluhan seperti tersebut diatas. Broussais, menyelidiki perubahan-perubahan anatomis dari lambung dan usus halus. Pada otopsi ditemukan gastritis yang lanjut sebagai dasar kelainan patogenik. (Hadi, 2000) more...

JADWAL BOLA