Translate

KURETASE


KURETASE


BATASAN
Kuretase adalah cara mengosongkan/membersihkan hasil konsepsi dari dalam rahim dengan memakai alat kuretase. (1) Sedangkan kuretase untuk diagnostik adalah mengambil jaringan endometrium. 2

INDIKASI KURETASE
1 Indikasi diagnostik meliputi : (2,3)
     Metroragia
     Perdarahan uterus disfungsional
     Infertilitas
     Amenore sekunder (diduga adanya endometritis tuberkulosis)
     Karsinoma endometrium
     Polip Uteri
     Perdarahan postmolar (mungkin disebabkan oleh koriokarsinoma)
1 Indikasi terapeutik meliputi : (2,3)
     Abortus inkomplit, abortus insipiens, missed abortion
     Sisa jaringan plasenta pasca persalinan
     Molahidatidosa

LANGKAH KLINIK KURETASE : (4)
1.  Persetujuan tindakan medik
2.  Persiapan sebelum tindakan
3 Pasien
4 Cairan dan selang infus sudah terpasang
5 Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun
6 Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner (termasuk oksigen dan regulator)
7 Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah
8 Medikamentosa (kerja sama dengan bagian anestesi)
9 Analgetika ( Pethidin 1 - 2 mg/kgBB, Ketamin Hcl 0,5 mg/kgBB, Tramadol 1-2 mg/kgBB )
10 Sedativa (Diazepam 10mg)
11 Atropin Sulfas 0,25 - 0,50mg/ml
12 Larutan antiseptik (Poviden Iodin 10%)
13 Oksigen dan regulator
14 Instrumen
15 Cunam tampon                    : 1 buah
16 Cunam peluru atau tenakulum         : 1 buah
17 Klem ovum lurus                  : 1 buah dan lengkung 1 buah
18 Sendok kuret                       : 1 set
19 Senala kavum uteri               : 1 buah
20 Spekulum Sim's atau L          : 2 buah
21 Kateter karet                       : 1 buah
22 Tabung suntik dan jarum suntik No. 23 sekali pakai : 2 buah

PENOLONG (Operator dan asisten) :
1 Baju kamar tindakan, topi, masker, pelapis pelastik, kacamata pelindung : 3set
2 Alas kaki : 3 pasang
3 Instrumen
4 lampu sorot                          : 1 buah
5 mangkok logam                     : 2 buah
6 penampung darah dan jaringan         : 1 buah
7 penampung urine                   : 1 buah

8 Pencegahan infeksi
Penolong (Operator dan asisten)
9 Cuci tangan dan lengan hingga siku dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk kering
10 Pakai perlengkapan kamar tindakan dan sarung tangan steril
11 Pasien Dengan posisi lithotomi, pasangkan kain penutup steril

TINDAKAN :
1 Instruksikan untuk memberikan sedativa dan analgetika melalui karet infus (pethidin diberikan secara intra muskuler)
2 Kosongkan kandung kemih dan lakukan periksa dalam
3 Ganti sarung tangan
4 Pasang spekulum Sim's/L sampai pada posisinya dan minta asisten untuk menahan spekulum atas pada posisinya
5 Bersihkan vagina dan serviks dengan kapas dan larutan antiseptik
6 Jepit serviks dengan cunam peluru pada posisi jam 11 dan jam 13
7 Lakukan pemeriksaan dalamnya dan lengkung uterus (sondage)
8 Bersihkan jaringan yang tertahan pada canalis servikalis dan kavum uteri dengan cunam ovum yang lengkung
9 Lanjutkan pengerokan dinding uterus dengan sendok kuret
10 Keluarkan semua jaringan yang masih ada dalam kavum uteri
11 Lepaskan jepitan cunam pada serviks
12 Kontrol perdarahan
13 Lepaskan spekulum atas dan bawah

DEKONTAMINASI :
1 Masukkan semua instrumen bekas pakai ke dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit
2 Buang sampah habis pakai ke tempatnya
3 Bersihkan sarung tangan, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

PERAWATAN PASCA TINDAKAN  :
1 Periksa tanda vital, catat dan buat laporan tindakan
2 Buat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan pasca tindakan
3 Beritahukan pada suami/walinya bahwa tindakan telah selesai dan pasien masih memerlukan perawatan dan pengobatan lanjutan
4 Kirim jaringan kuretase untuk pemeriksaan PA
Pemberian obat antibiotika maupun uterotonika baik oral maupun injeksi sebelum, selama dan sesudah tindakan sesuai dengan penatalaksanaan masing-masing diagnosis tindakan.

KEMUNGKINAN TERJADINYA KOMPLIKASI : (1,5,6)
1 Perforasi uterus
2 Laserasi serviks
3 Perdarahan
4 Infeksi

PENANGANAN KOMPLIKASI : (1,5,6)
1.  Perforasi uterus :
Observasi bila robekan berukuran kecil, biasanya defek yang kecil sembuh dengan tanpa terjadi komplikasi. Bila kerusakan sampai intra abdominal dan lubang perforasi besar dan masuk ke kavum peritonium, segera lakukan laparatomi, jahit luka perforasi atau bila perlu histerektomi dan lakukan pemeriksaan isi abdomen khususnya usus.
2.  Laserasi serviks :
Bila luka cukup lebar harus dijahit
     Perdarahan :
Biasanya terjadi karena kontraksi rahim kurang sempurna, berikan oksitosin, kalau perlu pasang utero-vaginal tampon dan transfusi darah.
     Infeksi :
Berikan antibiotika sesuai penanganan infeksi pada diagnosis tindakan

KEPUSTAKAAN :
1. Mochtar R. Sinopsis Obstetri II, edisi ketiga, Jakarta: EGC, 1992 : 47-53
2. Asih Y. Penatalaksanaan Bedah Obstetri, Ginekologi dan Traumatologi di Rumah Sakit, edisi pertama, Jakarta: EGC 1993: 63
3. Melfiawati S. Kapita selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, edisi pertama, Jakarta: EGC, 1994: 511-13
4. Untoro R, dkk. Buku Panduan Pelatih, Pelatihan Keterampilan Klinik Esensial Dasar Obstetri dan Neonatal, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga: Jakarta, 1996 : 38-41
5. Cunningham FG, Mac'Donald PC, Gant NF. Obstetri William (Williams Obstetrics). Alih bahasa: Sojon: J. Hartono H, editor, Ronaldi DH, edisi 18, cetakan I, Jakarta EGC, 1995: 588-91
6. Husodo L. Usaha menghentikan kehamilan, dalam: Wiknjosastro H, ed. Ilmu Kebidanan, edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 1994: 796-99.


2 comments :

Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!

JADWAL BOLA