Translate

HERPES SIMPLEKS TIPE II


Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)

Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada searing sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.

a)   Penyebab
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster.  Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui  benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.  Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala  sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki  kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi.Tetapi virusnya  bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif  kembali dan menyebabkan herpes zoster.

b)   Gejala
Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.  Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa  sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan.  Gejala tersebut  biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada  dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah  datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan  terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.  Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang  baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang  dalam waktu kurang dari 20 hari. 

Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya  banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung,  bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang  seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di  kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan  gangguan pernafasan.
Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.  Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun  ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan  oleh stafilokokus.

c)    Komplikasi
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada  orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini  bisa berat atau bahkan berakibat fatal. 
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:
·      Pneumonia karena virus
·      Peradangan jantung
·      Peradangan sendi
·      Peradangan hati
·      Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
·      Ensefalitis (infeksi otak).

d)   Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ruam kulit yang khas (makula, papula, vesikel dan keropeng).

e)    Pengobatan
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin  atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol
Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
-       Kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
-       Menjaga kebersihan tangan
-       Kuku dipotong pendek
-       Pakaian tetap kering dan bersih.

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir. Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan  aspirin.  Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2  tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja  penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.

f)    Pencegahan
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan  memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita  gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau  immunoglobulin varicella-zoster. 

No comments :

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!

JADWAL BOLA