Translate

PRINSIP UMUM PENANGANAN INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRIK, SEPSIS dan SYOK SEPTIK (part4)


akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.

Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.


A.  RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.

Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981).

Bentuk-bentuk bawaaan diantaranya :
·      Mata : katarak, glukoma, dan mikroftalmia
·      Telinga : tuli
·      Jantung : duktus arteriosus persistem, septum jantung tetap terbuka, stenosis arteria pulmonalis
·      Susunan saraf pusat : meningonsefalitis, mikrosefali, gangguan intelegensia
·      Dapat dijumpai kelainan : keterlambatan pertumbuhan janin, hepatoplenomegali ikterus, kelainan kromosom, trombositopenia dan anemia

Bayi merupakan sumber infeksi (karier), pengobatan tidak ada yang bersifat khas hanya diberikan sistomatis gamma globulin atau vaksin rubela. Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Penanganan Rubella
a.    Wanita yang baru menderita atau menderita rubela dalam kehamilan triwulan I dapat dipertimbangkan untuk dilakukan abortus buatan
b.    Terapi : tidak ada obat-obatan pencegahan rubella, hanya diberikan terapi simtomatin
     Penanganan : gama globulin dan vaksin rubella

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.  Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.

No comments :

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!

JADWAL BOLA