Translate

SP 2 Prilaku Kekerasan

Strategi Pelaksanaan (Prilaku Kekerasan II)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien/keluarga
Data subjective:
·         Ibu klien mengatakan anaknya kadang marah dan membentak ibunya,namun  apabila sedang baik maka baik
·         Ibu klien mengatakan anaknya jika sedang marah dalam jangka yang lama hingga satu minggu inginya marah marah .
·         Klien mengatakan emosi klien datang secara tiba tiba dan sulit untuk di control dan bila sedang marah ingin mencelakai orang yang tidak di sukainya.
·         Klien mengatakan sudah melakukan latihan napas dalam dan telah di tulis dalam jadwal harian klien
Data objective:
·         Klien tampak melakukan latihan napas dalam dan menulisnya di jadwal harian klien
·         Klien tampak kooperatif saat berinteraksi.
2. Masalah/diagnosa keperawatan
Resiko mencederai diri dan orang lain
3. Tujuan khusus
Melatihan cara fisik ke dua dengan cara melakukan kegiatan atau aktifitas seperti membersihkan rumah, jalan jalan dan berolah raga.
4. Tindakan keperawatan
Mengevaluasi klien dalam melakukan latihan napas dalam
Mengajarkan Latihan cara fisik ke dua yaitu dengan melakukan pekerjaan atau kegiatan (contoh : membersihkan rumah,memasak,olah raga, jalan-jalan
Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke dua.

B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Fase orientasi
Assalamualaikum wr.wb. selamat siang mas ..masih ingat dengan saya suster niken mahasiswa dari dari STIkes Binawan Jakarta,  sesuai dengan kontrak kemarin saya akan berbincang bincang dan melakukan dengan mas K cara mengontrol marah secar a fisik yang ke dua.bagaimana mas K sudah dilakukan latihan napas dalam yang kemarin? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan tersebut?, coba saya lihat jadwal harianya. Nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri maka di tulis M, artinya mandiri, jika diingatkan suster baru dilakukan maka di tulis B, artinya di bantu atau di ingatkan, nah kalau tidak dilakukan maka di tulis T .Bagaimana jika sekarang  kita berbincang bincang dan latihan cara mengontrol marah yang ke dua yaitu secara verbal dan memasukan ke dalam jadwal kegiatan.  kita berbincang bincangnya di ruangan ini saja kurang lebih 30 menit saja.
2. Fase kerja
Sekarang mas K kita akan melakukan latihan cara mengontrol marah secara fisik yang ke dua, yaitu dengan cara melakukan pekerjaan atau kegiatan (contoh : membersihkan rumah,olah raga, jalan-jalan. Kalau mas K ada yang menyebabkan marah atau perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam mas K dapat melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, berolah raga atau jalan jalan.
Nah sekarang coba kita lakukan cara efektif tersebut. Ayo suster bantu untuk merapikan ruangan mas K, jadi nanti kalau marah mas K muncul maka mas K bisa melakukan kegiatan tersebut. Nah cara inipun harus dilakukan secara rutin sekalipun tidak dalam keadaan marah, agar terbiasa pada saat timbul rasa marah ya mas K.
3. fase terminasi
Bagaimana perasaan mas K setelah kita berbincang bincang  dan melakukan latihan cara mengontrol marah secara fisik dua, yaitu dengan melakukan kegiatan. Bagaimana perasaan mas K setelah melakukan cara meredakan marah tadi? Kita sudah dua kali melakukan cara mengontrol marah yang baik, coba mas K sebutkan kembali cara mengontrol marah yang sudah kita latih.? Bagus sekali mas K, bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan dan di tulis dalam jadwal kegiatan harian.  Besok pagi saya akan datang kembali untuk melakukan latihan cara mengontrol marah secara verbal yaitu dengan cara bicara yang baik. baiklah mas K saya pamit pulang dulu.

No comments :

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!

JADWAL BOLA