Translate

PERSALINAN KALA 2



PERSALINAN KALA 2



OLEH :

1.            FERI AGUSTRIANI
2.            ZAHRATUL FAIKHA
3.            OCTAVIA PURWANINGSIH
4.            NERI PUSPITA H.
5.            KARTIKA KOMALASARI
6.            ARI SETIA N.
7.            PONTI SARI
8.            TOMI ARGOBIMA
9.            M. RIDWAN
10.        M. GUFRON
11.        MUHAJIR
12.        SLAMET ASRUHI







STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2009/2010


PERSALINAN KALA 2


           1.      Fase Pengeluaran Bayi
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap. Berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat, selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kata.
·         Tanda dan gejala kala 2 persalinan
1.      Ibu ingin meneran bersamaan dengan kontraksi
2.      Ibu merasakan pt tekanan pada rectum/vagina
3.      Perinium terlihat menonjol
4.      Vulva vagina dan sfinger membuka
5.      Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
6.      Perinium meregang dan anus membuka (hemotoid fisiologik)

Lama kala 2 pada primigravida + 1,5 jam, multipara + 0,5 jam. Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala.

·         Peristiwa penting pada persalinan kala 2
1.      Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
2.      Ibu timbul perasaan/refleks ingin mengejar yang makin berat
3.      Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput dibawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar/hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.
4.      Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (eposiotomi)

2.      Posisi ibu saat meneran
Membantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman baginya. Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala 2 persalinan. Karena hal ini sering kali mempercepat kemajuan persalinan.
Ibu dibimbing mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambil nafas. Mengedan tanpa diselingi bernafas, kemungkinan dapat menyebabkan denyut jantung tidak normal dan nilai apgar rendah. Minta ibu bernafas selagi kontraksi ketika kepala akan lahir. Hal ini menjaga agar perineum meregang pelan dan mengontrol lahirnya kepala serta mencegah robekan. Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak mengalami bradikardi (<120).
-          Ada 2 cara meneran :
1)      Wanita tersebut dalam letak berbaring merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai batas siku. Kepala sedikit diangkat, sehingga dagunga mendekati dadanya dan ia dapat melihat perutnya.
2)      Sikap seperti diatas, tetapi badan dalam posisi miring kiri/tekanan, tergantung pada letak punggung anak. Hanya satu kaki dirangkul, yakni kaki yang berada di atas. Posisi yang menggulung ini memang fisiologis posisi ini baik dilakukan bila putaran paksi dalam belum sempurna.
Dokter/penolong persalinan berdiri pada sisi kanan wanita tersebut.

3.      Melahirkan kepala
1)      Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus)/miring/membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior/posterior).
2)      Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat :
1.      Tekanan langsung dari his dari daerah fundus kearah daerah bokong
2.      Tekanan dari cairan amnium
3.      Kontraksi otot dinding perut dan diagfragma (mengejan)
4.      Badan janin terjadi estensi dan memegang
3)      Fleksi : Kepala janin fleksi, dagu menempel ke torak, posisi kepala berubah dari diameter oksipito – frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito – breqmatikus (belakang kepala)
4)      Rotasi internal (putaran paksi dalam) selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil kearah depan (kebawah simpisis pubis), membawa kepala melewati destansia interspinarium dengan diameter diparietalis
5)      Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simpisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, breqma, dahi, hidung, mulut, dagu
6)      Rotasi eksternal (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anterposterior sampai dibawah simpisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
7)      Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks, abdomen) dan lengan, pinggul depan dan belakang tungkai, tungkai dan kaki.

Bimbing ibu untuk meneran. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm. memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu. Saat suboksiput tampak dibawah simpisis tangan kanan melindungi perinium dengan tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir, mengusapkan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah.
kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan pelrindungan jari tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem.
klik disini untuk melihat prsalinan kala 2 tak maju.








No comments :

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!

JADWAL BOLA