Translate

GKD : Harga diri rendah ASKEP Jiwa

Asuhan keperawatan Gangguan konsep diri : harga diri rendah


1. definisi konsep diri
konsep diri adalah Semua pikiran,keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan memepengaruhi hubungannnya dengan orang lain.

Konsep diri tidak terbentuk sewaktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil dari pengalaman yang unik seseorang dengan dirinya sendiri, orang terdekat dan dengan realitas dunia.

2. Ideal diri
Persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu

3. Penampilan dan peran
  • Merupakan serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial  berhubungan dengan fungsi individu  diberbagai kelompok sosial
  • Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan
  • Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih individu
4. Identitas personal 
  • Pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggungjawab  terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.
  • Mempunyai konotasi otonomi dan meliputi persepsi seksualitas seseorang.
  • Pembentukan identitas dimulai dari masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja.
5. Harga diri
  • Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai seorang yang penting dan berharga.
  • Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999)
  • Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri

Harga diri rendah dapat terjadi secara :
Situasional :
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
Harga  diri  Kronik :
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat. Klien mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa.

Faktor predisposisi yang mempengaruhi perubahan harga diri meliputi :
penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistik.

DATA YANG PERLU DIKAJI :
Data subyektif :
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri, destruktif yang diarahkan pada orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting yang berlebihan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung atau marah berlebihan, perasaan negatif mengenai dirinya sendiri, ketegangan peran yang dirasakan, penolakan terhadap kemampuan personal, penurunan produktivitas, khawatir, penyalahgunaan zat.
Data Objektif :
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

TINDAKAN KEPERAWATAN :
 a. Tujuan
  • Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang  dimiliki
  • Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
  • Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
  • Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
  • Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih.
Tindakan keperawatan :
  • Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
  • Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya , perawat dapat :   
  • Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang  dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
  • Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien penilaian yang negatif. 
Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :

  • Mendiskusikan dengan pasien  kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.
  • Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
  • Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
Melatih kemampuan yang dipilih pasien 

  • Untuk tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan:
  • Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih
  • Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan
  • Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
Membantu menyusun jadwal pelaksanaan  kemampuan yang dilatih

  • Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan
  • Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
  • Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan
  • Susun  jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
SP 1 Pasien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan  kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.


SP 2  Pasien: Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan  kemampuan  pasien


SP 1 Keluarga : Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah, mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah, dan memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat.


SP 2 Keluarga : Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan  masalah harga diri rendah langsung kepada pasien.


SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga.



demikian postingan ini saya buat semoga bermanfaat bagi para sejawat dan untuk kemajuan dunia keperawatan indonesia, SALAM SEJAWAT.



No comments :

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog ini jangan lupa tinggalkan komentar anda disini....!!

JADWAL BOLA